Berawal dari Iqra

 
 Di saat awal kenabiannya, Nabi Muhammad SAW pergi menyendiri ke Gua Hira. Ketika pulang ke rumah Khadijah untuk mengambil makanan ia pun didatangi oleh Malaikat Jibril. Jibril membawa pesan Tuhan untuk memerintahkan Rasullullah untuk membaca. Akan tetapi, beliau mengungkapkan bahwa ia tidak bisa membaca. 
Jibril pun memeluknya dan nabi pun sesak. Pada perintah ketiga, barulah Jibril mengungkapkan ayat suci Allah SWT, yaitu :
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari (sesuatu) yang melekat. Bacalah!. dan Tuhanmu Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(Al Alaq 1-5)

Sejak saat itulah, Rasulullah SAW mendapatkan pelajaran dari Allah yang berisikan firman-firman Allah melalui Jibril. Berbagai media pesan digunakan. Selain penyampaian langsung, juga melalui mimpi, dan suara.
Dari pelajaran tersebut, bisa dilihat hal pertama yang diperintahkan  pada Rasulullah adalah iqra atau membaca. Ini menandakan betapa pentingnya membaca.

Nabi Muhammad SAW membaca dengan mendapatkan langsung bimbingan Jibril. Berbeda dengan manusia lainnya yang tidak mendapat mukjizat seperti itu. Hal yang kita perlu ambil hikmahnya adalah bagaimana suatu kegiatan bernama membaca menjadi hal utama, apalagi jika dikaitkan dengan dunia tulis-menulis yang akan dibahasa pada part 2 nantinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar