Mempertanyakan Nasib Anas Urbaningrum


Pada Rabu, 13 Juni 2012 ruang Puri Agung Hotel Sahid, Jl Sudirman, Jakarta, terlihat megah. Tirai biru muda dan deretan kursi menghadap ke panggung. Di panggung telah berdiri podium. Berlatar belakang foto Ketua Dewan Pembina PD, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ketua Umum Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FPKD) PD, Ventje Rumangkang, bertuliskan “Silaturrahmi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat” ; “Demokrat Tetap Satu, Sekali Demokrat Tetap Demokrat”.

Wartawan yang bertugas meliput acara ini sempat bertanya-tanya, “Kenapa tidak ada wajah Ketua Umum, Anas Urbaningrum di background itu?”. Beberapa anggota PD bingung untuk memberikan penjelasan. Tapi, Ketua DPP PD, Sutan Bathoegana, mengatakan gambar wajah Anas tak ada karena ini forum yang digelar oleh FPKD PD. "Lho ini kan forum yang digagas FPKD, jadi wajar saja," kata Sutan, seperti yang dikutip dari detiknews.com.

Walaupun penjelasan sudah diberikan, tetap saja rasa kepenasaran pemburu berita bergelora. Terlebih dalam rapat ini diikuti oleh elemen PD mulai dari Dewan Pembina, Majelis Tinggi, dan seluruh Ketua DPD PD.

Pertemuan bertajuk “Silaturrahmi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat” meninggalkan tanda tanya besar dengan hadirnya DPD PD dari setiap daerah. Selaiknya partai, DPD merupakan bawahan langsung dari DPP. Ada hal aneh ketika Ketua DPP tidak diundang datang.

Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan, pertemuan ini bertujuan untuk mendengarkan masukan Ketua DPD se-Indonesia, terlebih dengan semakin merosotnya citra partai di mata publik. Selain itu, Ketua Dewan Pembina SBY juga memberikan arahan untuk persiapan menghadapi pemilu 2014. Seperti yang dijelaskan Sutan, SBY akan mendengarkan juga masukan dari forum pendiri dan deklarator PD yang nantinya akan dirumuskan sebagai arahan untuk para pengurus PD. Sekali lagi, mengapa Ketua DPP, Anas tak diundang mengingat DPD berada di bawah kepemimpinannya. Terlebih salah satu rumusannya berguna untuk partai dalam menghadapi pemilu 2014.

Lain hal dengan komentar Wakil Ketua Dewan Pembina PD Marzuki Alie. Ia menjelaskan alasan tidak hadirnya Anas bertujuan membangkitkan keberanian DPD untuk berani berbicara. Marzuki mengaku diberi informasi langsung SBY bahwa itu hanya forum DPD PD. "Memang tidak melibatkan DPP supaya DPD-nya berani ngomong,"katanya.

Terlepas dari tanda tanya besar ketidakhadiran Anas, beredar isu bahwa Anas akan digulingkan dari kursi kekuasaannya. Mengingat beberapa kasus korupsi yang menyebutnya terlibat. Baru-baru ini pun KPK memastikan bahwa Anas terlibat korupsi dalam pembangunan  sport center, Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Nama Anas yang semakin santer disebut-sebut Nazaruddin sepertinya mempengaruhi ketidakhadirannya di Cikeas beberapa waktu lalu. Penegasan Anas berupa bantahan bahwa ia tidak terlibat korupsi tak lagi didengar oleh Dewan Pembina PD, SBY. Walaupun Anas siap digantung di Monas, terlebih dahulu Anas harus siap dilengserkan dari kekuasaan sebagai Ketua Umum PD. Forum beberapa waktu lalu mungkin saja sudah membicarakan itu semua.

Untuk selanjutnya, apa yang bisa ditebak dari putusan Partai Demokrat pada Anas Urbaningrum? Mengingat DPD yang notabennya berada dalam kekuasaannya telah bertemu langsung dengan Dewan Pembina dan majelis tinggi tanpa kehadirannya. Sikap wibawa seperti apa yang nantinya diperlihatkan Anas untuk membayar harga dirinya dihadapan DPD se-Indonesia. Apakah instruksi Anas untuk kemajuan partai akan didengar dan dilakukan? Entahlah, terlebih dalam forum itu juga dibahas strategi PD dalam menghadapi 2014, minus Anas. Kita tunggu saja kejutan dari partai berkuasa ini.

Kicauan Pedas Macan Millenium

Jika Anda belum tahu, cobalah follow atau pantau akun twitter @triomacan2000. Sebuah akun twitter bernama Ade Ayu Sasmita. Unik dan terkadang membuat kepala berkenyut dengan informasi yang disampaikannya. Terkadang bisa jadi Anda terperangah, tak percaya.

Dengan jumlah follower hampir 76.000, akun ini mengusung tagline “merdeka dari kebohongan, korupsi dan kemunafikan regim ini! Provokator utk kejujuran…. Untuk pencerahan anak bangsa…. no partisan no bayaran !!!.”

Berbagai informasi disampaikan oleh akun yang konon katanya anonim/nama palsu. Konon pula akun ini dimiliki oleh sosok yang memiliki akses luas ke sumber-sumber informasi penting. Terlepas dari itu, akun @triomacan2000 telah berani berbicara lantang tentang berbagai boroknya negeri ini, walaupun memang secara keterbukaan belum dilakukan.

Praktek penyampaian informasi rahasia seperti ini baik dilakukan untuk negara Indonesia saat ini. Keterbukaan informasi dan kebebasan berekspresi menjadi landasan penting, terlebih jika apa yang disampaikan berkaitan dengan borok negeri ini.

Seberapa rahasia suatu informasi, tetapi jika disampaikan tidak secara terbuka, informasi itu seperti tak berarti.  Seberapa parah borok negeri ini, pelaku korupsi dan rahasia pejabat negara tak berarti jika disampaikan oleh sebuah akun twitter anonim.

Alangkah baiknya jika akun @triomacan2000 muncul dihadapan publik. Tampil membawa bukti tuduhan-tuduhan yang disampaikan. Jangan sampai apa yang diomongkan twitter hanyalah fitnah belaka tanpa dasar yang jelas. Terlebih kita saat ini berada di negara hukum. Tentunya tidak bisa jika hanya berlandaskan pada fakta-fakta omongan.

Jikalau, akun twitter ini tak menunjukkan siapa dibalik semua kicauan-kicauan heboh dan fantastis ini, kicauannya hanyalah seperti gonggongan anjing  dan kafilah tetap berlalu. Entahlah jika pihak aparat atau KPK mau menyelidiki kasus yang berasal dari kicauan-kicauan itu. Tapi saya tak percaya jika itu akan terjadi.

Oleh karenanya, agar sesuau dengan tagline yang diusung “merdeka dari kebohongan, korupsi dan kemunafikan regim ini! Povokator utk kejujuran…. Untuk pencerahan anak bangsa…. no partisan no bayaran !!!.”, pemilik akun ini harus terlebih dahulu jujur membuka diri, mencerahkan anak bangsa dengan fakta yang bisa dipertanggungjawabkan dan membuktikan setiap tuduhan-tuduhan yang dikeluarkan. Jika itu dilakukan, tentunya cita-cita pemberantasan korupsi dan regim yang katanya munafik bisa tercapai.

Alangkah indah bukan jika kasus-kasus tersembunyi itu bisa dibongkar. Borok pemerintah terkuak. Rakyat bertindak dengan galangan sosial  media dan kemunafikan rezim bisa diakhiri. Tentunya masa depan bangsa dan negara ini lebih cepat tertolong. Tentunya cita-cita pendiri republik ini akan terwujud. Ah, semoga macan millenium ini mampu menunjukkan aumannya.