Tanpa Kerangka

Sepakat kita untuk mulai berkarya. Berkarya dalam arti menghasilkan tulisan ini maksudnya, jangan kau pikirkan yang lain sayang. Tapi aku bingung untuk memulai dari mana. Tambah bingung lagi aku ketika kau sebut-sebut soal kerangka berpikir. Lalu aku putuskan saja untuk mulai dengan kerangka yang kau sebut-sebut itu.

Kerangka. Kita manusia punya kerangka buat apa? Tentu untuk menopang daging kita, bukan? Tanpa itu kita hanyalah seonggok daging yang tak berbentuk. Untuk kita bergerak juga, bukan? Tanpa itu kita hanya seonggok daging yang diam ditempat tak bergerak sampai akhirnya busuk. Juga untuk menyimpan otak kita, bukan? Tanpa itu, kita hanya seonggok daging tak berbentuk, tak bergerak, bahkan tak mampu berpikir.

Oh…

Jadi itulah gunanya sayang. Kerangka berpikir yang kau sebut-sebut tadi. Tulisanku tanpa kerangka, tetap bisa jadi tulisan, namun teronggok tak berbentuk. Jadi tulisan, namun tanpa kerangka. Diam di tempat, tak tahu kemana harus berkembang. Namun, tetap disebut tulisan. Walaupun memang maknanya tak tersampaikan.

Tulisanku ini aku tulis tanpa kerangka, bisa kau lihat? Tak berbentuk dan tak tahu mau dibawa kemana.

Felani Hayati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar