Iman Manusia yang Menakjubkan



Matahari belum terbit. Pagi masih berselimut kabut. Subuh itu, menjelang shalat jamaah, Rasulullah bermaksud berwudhu. Akan tetapi, sesampainya di jamban ternyata air tak ia dapati. Ia bertanya pada para sahabat, "Apakah ada kantong kulit yang bisa dipakai untuk menyimpan air?"

Dengan sedikit bingung, salah seorang sahabat membawa kantong kulit lalu menyerahkannya kepada Nabi. Kantong kulit itu kosong. Lalu, Nabi meletakkan tangannya di atas kantong kulit kosong itu dan membuka jari-jarinya. Tak berselang lama, air pun memancar dari sela-sela jarinya. Ia berkata, "Ya Bilal, panggil meraka untuk berwudu." Para sahabat pun datang berwudu dengan air yang memancar dari sela-sela jari Rasulullah. Seorang sahabat, Ibnu Masud, bahkan meminumnya.

Salat subuh pun akhirnya bisa dilaksanakan. Usai salat, seperti biasa, ia duduk menghadap para sahabat. Ia bertanya, "wahai manusia, siapakah makhluk Tuhan yang imannya paling menakjubkan?"

"Malaikat, ya Rasul," jawab sahabat.

"Bagaimana malaikat tidak beriman, sedangkan mereka pelaksana perintah Tuhan?"

"Kalau begitu, para nabi ya Rasul."

"Bagaimana para nabi tidak beriman, sedangkan wahyu dari langit turun kepada mereka?"

"Kalau begitu sahabat-sahabatmu, ya Rasul."

"Bagimana sahabat-sahabatku tidak beriman, sedangkan mereka menyaksikan apa yang mereka saksikan. Mereka bertemu langsung denganku, melihatku, mendengar kata-kataku, dan juga menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri tanda-tanda kerasulanku."

Nabi terdiam sebentar, lalu bersabda, "Yang paling menakjubkan imannya adalah kaum yang datang sesudah kalian semua. Mereka beriman kepadaku, tanpa pernah melihatkan. Mereka membenarkanku, tanpa pernah menyaksikanku. Mereka menemukan tulisan dan beriman kepadaku. Mereka mengamalkan apa-apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka membelaku seperti kalian membelaku. Alangkah inginnya aku berjumpa dengan saudara-saudaraku itu!"

Lalu nabi bersabda, "berbahagialah orang yang melihatkan dan beriman kepadaku." Nabi mengucapkan kalimat itu satu kali. "Berbahagialah orang yang beriman kepadaku padahal tidak pernah melihatku." Nabi mengucapkan kalimat kedua ini sampai tujuh kali.
Disadur dari buku Berfikir Seperti Nabi karya Fauz Noor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar